Entri yang Diunggulkan

Kumpulan Link Pusat Belanja Tas & Koper Online di Xinfushop.co.id

Cari Pusat Belanja Tas & Koper Online Di Xinfushop , hubungin : 081260227278. Bisa Cicilan 0% & Free Ongkir.   Pusat Belanja TAS...

Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 September 2016

Cara Konfigurasi Web Server Di Debian Server 8.5

Pada tutorial kali ini, kita akan membahas kembali mengenai web server. Web server adalah sebuah layanan yang memberikan layanan yang berupa basis data dan juga memiliki fungsi untuk memnerima http atau http request dari client, dan akan mengirimkan request yang diminta oleh client tersebut dalam bentuk halaman web dan umunya berbentuk dokumen html.



Postingan kali ini sangat berhubungan dengan postingan sever sebelumnya, yaitu Cara Konfigurasi DNS Server Di Debian Server 8.5. karena dengan web server, maka dns server yang telah kita buat akan dapat diakses oleh client. Sebelum melakukan konfigurasi web server, ada baiknya Anda membaca terlebih dahulu  Cara Konfigurasi DNS Server Di Debian Server 8.5. Mungkin dari beberapa penjelasan di atas, mungkin sudah ada sedikit gambaran mengenai web server. Baik, langsung saja disimak tutorial di bawah ini.



1. Pertama, booting dengan debian server Anda dan login sebagai root.


2. Setelah itu, kita akan melakukan instalasi paket yang digunakan untuk web server. Paket yang digunakan adalah Apache2, jadi ketikkan "apt-get install -y apache2", lalu tekan enter. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.


3. Setelah mengetikkan perintah di atas maka kita akan diperintahkan untuk memasukkan DVD Binary 1. Maka masukkanalah dvd binary 1. Karena disini saya menggunakan virtual box, maka cara mount dvdnya adalah seperti pada gambar di bawah ini.


4. Selanjutnya, setelah paket apache2 terinstall, maka lakukan pengeditan di direktori "/etc/apache2/sites-enabled/www". dengan menggunakan editor nano. Ketikkan "nano /etc/apache2/sites-enabled/www".


5. Seteleh itu maka akan muncul tampilan kosong. Nah disini, isikan script seperti pada gambar di bawah ini.


Note : 
Gantilah "ikran.com" dengan domain yang sebelumnya sudah Anda buat pada saat kofigurasi dns server.

6. Setelah itu, save script tersebut dengan cara menekan "Ctrl+X" lalu tekan "y" dan enter.


7. Setelah menyimpan konfigurasi, selanjutnya restarlah apache2 dengan cara mengetikkan perintah "/etc/init.d/apache2 restart" agar konfigurasi web server dapat berjalan. Jika sudah berhasil di restart, maka kita sudah dapat membuka domain yang telah kita buat di web browser. Beginilah tampilan apache2 web server secara default jika domain dibuka di web server.


Note:
Jika ingin melakukan  pengeditan tampilan pada tampilan web server, bisa dilakukan pengeditan html pada file "index.html" yang terletak di dalam direktori "/var/www/html", dan bisa juga Anda melakukan instalasi cms di web server Anda. 

8. Sampai disini, instalasi web server sudah berhasil. Tapi, saya sarankan agar Anda juga menginstall php5 dan mysql untuk melakukan management database terhadap web server yang telah kita buat. Untuk instalasi php5 dan mysql perhatikan penjelasannya di bawah ini.


Instalasi paket php5
  • Ketikkan "apt-get install php5*"

  • Pilih Apache2 pada pilihan yang dimunculkan. Karena tadi kita menggunakan apache2 untuk konfigurasi web server.
  • Instalasi apache 2 sudah selesai, dan Anda dapat mengeceknya dengan membuka phpmyadmin di web browser. Ketikkan "namadomain/phpmyadmin". Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.




Instalasi paket mysql

Untuk instalasi mysql cukup ketikkan "apt-get install mysql*". Aplikasi mysql ini adalah aplikasi yang mendukung management database yang akan dilakukan di phpmyadmin.




Sekian tutorial kali ini, semoga dapat dipahami dengan baik. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan pada postingan ini dan postingan lainnya. Apabila ada yang ingin ditanyakan silahkan ditanyakan di komentar. Sampai jumpa di postingan sebelumnya.




Minggu, 04 September 2016

Tombol-Tombol Yang Digunakan Untuk Mempercepat Konfigurasi Server

Dalam konfigurasi server di debian, tentunya memerlukan kesabaran dan ketelitian yang sangat tinggi, karena sangat banyak script yang harus dimasukkan yang tentu caranya dengan diketik. Jadi kesimpulannya, konfigurasi server di debian sangat membutuhkan waktu yang lama, berhubung karena script yang digunakan dalam konfigurasi server sangat banyak. Nah, disini kita akan membahas bagaimana caranya untuk lebih mempercepat proses konfigurasi server di debian menggunakan tombol pintas.



Ada beberapa tombol pintas yang akan kita bahas kali ini. Tombol pintas yang akan kita bahas adalah tombol pintas yang memang tersedia di dalam os debian. yang akan kita bahas disini adalah tombol pintas yang memang umunya dapat sangat membantu kita untuk lebih cepat dalam melakukan konfigurasi. Ada 4 tombol yang akan kita bahas disini, yaitu tombol Tab, Ctrl+k + Ctrl+u, Ctrl R, dan Ctrl W+CtrlR. Ke empat tombol pintas tersebut akan kita bahas tuntas disini. Langsung saja disimak pembahasannya di bawah ini.


1. Tombol TAB Untuk Menampilkan File / Isi Direktori Secara Cepat

Yang pertama akan kita bahas adalah mengenai tombol tab. Tombol tab yang ada pada keyboard dapat digunakan untuk menampilkan semua isi direktori ataupun langsung menulis nama file ataupun direktori berdasarkan huruf pertama yang diketik.

Cara penggunaannya, cukup mudah, yaitu ketik sebagian perintah ataupun nama file yang Anda inginkan lalu tekan tab, maka akan dimunculkan nama file yang Anda maksud. Misalkan disini saya ketik "nano /etc/n" dan tekan tab maka akan muncul semua nama file /direktori dengan huruf awal "n", dan selanjutnya saya melanjutkan pengetikan "nano /etc/net" dan kemudian menekan tab, maka secara otomatis, akan tertulis "nano /etc/network", karena tidak ada lagi direktori file dengan 3 huruf pertama yaitu "net" selain "network". Untuk lebih mudah dimengerti silahkan perhatikan gambar dibawah ini.



2. Ctrl+K dan Ctrl+U Untuk Melakukan Cut Ataupun Copy Script Secara Cepat

Ctrl + K pada linux digunakan untuk cut, sementara Ctrl + U untuk uncut. Kedua tombol ini biasanya dipadukan, sehingga pengeditan script dapat betrlangsung cepat. langsung saja dilihat contoh penggunaannya di bawah ini.

Disini saya akan mengcut semua script yang ada di dalam kotak merah. Cara kerjanya adalah cukup tekan "Ctrl+K" pada baris script yang akan di copy, jika yang akan di copy adalah lebih dari beberapa baris, maka tekan juga Ctrl+K beberapa kali.


Setelah menekan tombol Ctrl+K beberapa kali, maka script akan nampak seperti terhapus. Nah, selanjutnya tekan "Ctrl+U" sebanyak berapa kali script yang tadi anda cut inginkan. Disini saya tekan Ctrl+U sebanyak 2 kali, maka akan muncul pula script itu sebanyak 2 kali. untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.


3. Ctrl + R Untuk Mengcopy Isi Suatu File Ke Dalam File Yang Sementara Dalam Proses Pengeditan.

Ctrl+R berfungsi untuk mengcopy isi suatu file kedalam file yang di edit. Cara pengerjaanya, yaitu apabila Anda ssudah ada dalam file yang Anda edit, maka langsung tekan Ctrl+R dan selanjutnya tulis direktori tempat dimana file yang Anda ingin copy isinya berada. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan di bawah ini.


Disini, saya berada didalam file mail yang berada di direktori "/etc/apache2/sites-enabled/mail. Disini saya akan mengcopy semua isi dari "/etc/apache2/sites-enabled/www". Jadi, langsung saja tekan Ctrl+R dan ketikkan "/etc/apache2/sites-enabled/www" lalu tekan enter.


Jika sudah menekan enter, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini, yang merupakan isi dari file "www" yang berada di direktori "/etc/apache2/sites-enabled/www".




4. (Ctrl+W) dan (Ctrl+R) Untuk Mengganti Sebuah Teks Dengan Teks Yang Diinginkan.

Jika Ctrl W dan Ctrl R dipadukan maka akan sangat memepermudah dalam konfigurasi server, yang mana gunanya adalah untuk mengganti sebuah kata dengan kata yang kita inginkan. Langsung saja disimak caranya di bawah ini.

  • Pertama, tekan Ctrl+W, lalu tekan Ctrl+R, maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini



  • Selanjutnya, ketikkan kata yang akan Anda ganti. Disini saya akan menggati ikran, maka saya ketikkan ikran, lalu tekan enter.

  • Setelah menekan enter , selanjutnya, ketikkan kata yang akan menggantikan kata yang akan Anda ganti. Disini saya akan mengganti "ikran" dengan "localhost", maka saya ketikkan "localhost" lalu menekan enter. Perharikan gambar dibawah ini.

  • Setelah menekan enter, selanjutnya kita di berikan pilihan. tekan "Y" untuk teks yang ingin Anda ganti, dan tekan "N" untuk teks yang tidak ingin Anda ganti. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.


  • Karena saya menekan "Y" 2 kali, dan menekan "N" sekali, maka hanya 2 teks "ikran" yang tergantikan sementara 1 teks "ikran" tidak tergantikan dengan "localhost". Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.


Cukup mudah kan ? Mudah mudahan informasi sekaligus tutorial ini dapat membantu para pembaca. Apabila ada pertanyaan ataupun masukkan silahkan tulis di kolom komentar. Sampai jumpa di postingan berikutnya.




Cara Konfigurasi DNS Server Di Debian Server 8.5

Apakah DNS server itu? DNS server adalah singkatan dari "domain name system server" . Pada tutorial kali ini, kita akan bahas mengenai DNS Server ini. DNS Server merupakan hal yang sangat penting untuk di konfigurasi dalam suatu server. Karena dengan DNS Server, maka apa yang telah kita konfigurasi akan lebih mudah di konfigurasi. Berdasarkan tutorial tutorial server sebelumnya, pada tutorial DNS Server kali ini, Admin juga akan mengkonfigurasi dengan menggunakan debian server 8.5.

Fungsi dari DNS Server adalah membuat domain sesuai dengan keinginan terhadap ip address dari server kita. Contoh dns server, yaitu ip google 74.125.130.139 , di dns kan menjadi google.com. Jadi dengan adanya DNS Server, membuat server kita lebih mudah di akses, karena yang kita gunakan adalah nama (huruf) bukan angka. Jadi untuk membuka google, tidak perlu lagi mengetikkan 74.125.130.139, tetapi cukup mengetikkan google.com ! Nah, saya kira teman-teman sudah mengerti maksud dari DNS Server ini. Jadi, langsung saja di simak tutorial konfigurasi dns server di bawah ini.



1. Pertama, log in ke debian sebagai root.



2. Untuk membuat suatu DNS Server, pastikan bahwa server Anda sudah memiliki IP Address. Jika belum mengetahui bagaimana caranya konfigurasi IP Address, bacalah terlebih dahulu Cara Konfigurasi IP Address Di Debian Server 8.5 .



3. Selanjutnya, jika server Anda sudah memiliki IP. Maka, selanjutnya, kita akan menginstall paket yang dapat digunakan untuk membuat DNS Server. Paket yang dapat digunakan untuk membuat DNS Server adalah "bind9". Untuk Instalasinya, ketikkan perintah "apt-get install -y bind9". Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.


4. Pada instalasi bind9 ini, kita diminta untuk memasukkan DVD binary 1, yang berarti bahwa paket bind9 ada pada DVD 1. Maka, langsung saja Anda masukkan DVD 1 pada server Anda. Jika Anda tidak koinfigurasi langsing di server, tapi menggunakan simulator, semisal Virtual box, masukanlah dvd 1 dengan cara seperti pada gambar di bawah ini.


5. Setelah memasukkan dvd 1, tekan enter dan tunggu sampai proses instalasi selesai. Setelah proses instalasi selesai, selanjutnya kita akan berpindah direktori. ketikkan perintah "cd /etc/bind". 


6. Setelah berpindah direktori, ketikkan perintah "ls" untuk melihat isi dari direktori /etc/bind seperti pada gambar di bawah ini. 


7. Untuk konfigurasi DNS Server, file yang akan kita edit adalah file "named.conf.local"  jadi ketikkan "nano named.conf.local" . 


8. Setelah itu, tambahkan script seperti pada gambar  di bawah ini.


Penjelasan :
zone "ikran.com"{ : maksud dari script ini adalah domain yang akan kita buat. Disini saya akan membuat domain ikran.com jadi saya ketikkan ikran.com.

file "/etc/bind/db.name"; maksud dari script ini adalah, kita akan membuat file yang akan di tempatkan di dalam direktori "/etc/bind" nah, disini saya membuat file baru dengan nama db.name, yang mana fungsi dari file baru ini adalah untuk menyimpan konfigurasi DNS yang nantinya akan dilakukan.

9. Selanjutnya, tambahkan lasi script pada gambar di bawah ini.



Penjelasan :

zone "10.168.192.in-addr.arpa"{ : Di script ini yang kita masukkan adalah ip yang akan kita dnskan tetapi secara terbalik (3 digit ip pertama.
file "/etc/bind/db.ip"; fungsi dari script inimungkin sudah bisa dimengerti karena sudah di jelaskan di langkah sebelumnya, hampir sama dengan file '/etc/bind/db.name";


10. setelah itu save file ini dengan cara ketikkan "Ctrl+X" lalu tekan "y" kemudian enter.


11. Setelah itu, copy file db.local dan db.127 ke file file yang tadi kita buat. disini saya ketikkan "cp db.local db.name". dan "cp db.127 db.ip" . untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.


12. Selanjutnya kita akan mengedit satu persatu file yang telah kita buat, pertama yang akan kita edit adalah "db.bame" ketikkan perintah "nano db.name".  Setelah masuk ke dalam db.name tambahkan script seperti pada gambar di bawah ini.


note : ikran.com ubah dengan domain Anda.
          192.168.10.2 ganti dengan IP yang Anda dnskan

setelah menambahkan script seperti di atas, simpanlah file tersebut dengan menekan "Ctrl+X" , "Y" dan enter

13. Selanjutnya kita akan mengedit "db.ip" dengan mengetikkan "nano db.ip", dan masukkan script seperti pada gambar di bawah ini.



note : ikran.com ubah dengan domain Anda.
          2 ganti dengan 1 digit terakhir ip address yang Anda dnskan (Host ID)
setelah menambahkan script seperti di atas, simpanlah file tersebut dengan menekan "Ctrl+X" , "Y" dan enter


14. Setelah melakukan konfigurasi di atas, selanjutnya restart lah bind9 dengan cara mengetikkan perintah "/etc/init.d/bind9 restart". Jika semua konfigurasi telah berhasil maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini.


15. Untuk memastikan bahwa konfigurasi DNS Server kita berhasil, ada baiknya kita melakukan pengetesan dengan cara melakukan nslookup. berikut caranya :

  • Nslookup domain : ketikkan perintah  "nslookup ikran.com(ganti dengan domain Anda)". Jika berhasil maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini

  • Nslookup ip address : ketikkan perintah "nslookup 192.168.10.2(ganti dengan ip yang Anda dnskan)". Jika berhasil maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini

16. Selesai

Sekian dulu tutorial kali ini, semoga dapat berhasil juga membuat DNS Server. Apabila ada yang ingin ditanyakan ataupun dikritik silakan tulis di komentar. Sampai jumpa pada postingan berikutnya.

Rabu, 31 Agustus 2016

Cara Konfigurasi Routing Di Debian Server 8.5

Pada tutorial kali ini, kita kembali akan membahas mengenai konfigurasi server. yang akan kita bahas adalah mengenai routing. disini, kembali kita akan melakukan konfigurasi menggunakan OS debian 8.5. Tujuan dari konfigurasi routing di debian server adalah agar IP yang berbeda (baik itu dari netmask, kelas, atupun perangkat) bisa saling terhubung. Jadi, dari situ dapat kita tarik kesimpulan bahwa routing itu merupakan hal yang sangat penting dalam konfogurasi server. Karena tanpa routing maka tidak akan adanya suatu hubungan dari suatu perangkat ke perangkat lain (tidak bisa saling terkoneksi).




Nah, sebelum melangkah ke tutorial routing, kita harus mengerti dulu mengenai konfigurasi IP. Jadi pastikan bahwa perangkat yang akan Anda konfigurasi telah memiliki IP. Bagi yang belum mengetahui cara konfigurasi IP, silakan dibaca terlebih dahulu postingan ini Cara Konfigurasi IP . 

Karena tutorial kali ini untuk pembelajaran, maka disini saya hanya gunakan simulator saja, tanpa menginstalasi langsung debian di PC. Software simulator yang saya gunakan adalah virtual box. Untuk itu langsung saja disimak tutoria di bawah ini.


1. Pertama, pastikan Anda telah log in sebagai root di debian Anda. Setelah itu, ketikkan perintah "nano /etc/init.d/routing" . untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini


2. Setelah itu, maka akan muncul isi dari file "routing" yang akan kita edit seperti pada gambar di bawah ini (kosong)


3. Di sini, masukkanlah script seperti pada gambar di bawah ini.


penjelasan :
pada gambar diatas teradapat 2 yang saya berikan tanda merah. Nah, disitu, pada tanda merah pertama, isikan dengan IP LAN Anda beserta dengan prefixnya. diatas, saya isi dengan 192.168.100.1/24 dan pada tanda merah kedua isikan IP WAN Anda.


4. Setelah itu, selanjutnya kita akan simpan konfigurasi yang telah kita lakukan dengan cara menekan "Ctrl+X" lalu tekan tombol "Y" dan tekan "enter". 



5. Jika selesai disimpan maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini.


6. Setelah menyimpan konfigurasi, selanjutnya kita akan merestart file "routing" agar konfigurasi yang dilakukan bisa berjalan. untuk melakukan restart ketikkan perintah "/etc/init.d/routing restart" . Jika restart berhasil, maka tampilan yang muncul akan seperti pada gambar di bawah ini.


7. Dengan merestart routing berarti konfigurasi routing kita sudah selesai. 

8. Selanjutnya, kita akan melakukan pengetesan, apakah konfigurasi benar-benar berhasil atau tidak. Karena disini saya menkonfigurasi menggunakan simulator virtual box, maka saya akan mengecek routing saya dengan cara melakukan PING dari desktop windows saya ke virtual box.

9. Pertama-tama, pastikan bahwa Anda telah mengaktifkan ethernet pada virtual box dengan type "host only adapter". jika belum, Anda bisa memilih setting > Jaringan. Nah, pastikan konfigurasi seperti pada gambar di bawah (adapter 1 dan adapter 2 menyala), setelah itu Klik OK.



10. Setelah memastikan bahwa kedua adapter virtual box Anda menyala, selanjutnya jalankan kembali debian yang telah dikonfigurasi tadi.


11. Selanjutnya kita akan konfigurasi IP address pada desktop kita agar menjadi 1 kelas dengan ip lan yang telah di konfigurasi di debian. caranya adalah klik kanan pada gambar jaringan yang terletak di taskbar sebelah kanan, lalu pilih "open network and sharing center".


12. Setelah itu, pilih "change adapter settings".


13. Setelah itu, pada tampilan yang dimunculkan klik kanan pada "Virtual Box Host-only Adapter" dan pilih properties, seperti pada gambar di bawah ini.


14. Pada tampilan yang muncul, klik 2 kali pada Internet Protocol Versi 4 (IPV


15. Pada tampilan yang dimunculkan, isi ip beserta netmask yang disesuaikan dengan IP LAN pada debian yang kita konfigurasi tadi. disini saya mengisi IP desktop dengan ip 192.168.10.2 (tidak sama dengan ip LAN, dibedakan tetapi tetap 1 kelas dengan ip LAN) dengan netmask 255.255.255.0 serta gateway 192.168.10.1 (IP LAN debian)


16. Setelah melakukan konfigurasi IP pada desktop windows, selanjutnya buka cmd, lalu lakukan lah ping ke ip lan, dan ping ke ip wan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.

PING KE IP LAN

PING KE IP WAN


17. Jika sudah berhasil melakukan ping ke IP WAN berarti konfigurasi routing sudah berhasil. 




Cukup sekian tutorial kali ini, semoga dapat mudah dipahami dan dapat bermanfaat. Apabila ada yang ingin ditanyakan langsung saja di komentar. Sampai jumpa di postingan berikutnya.