Entri yang Diunggulkan

Kumpulan Link Pusat Belanja Tas & Koper Online di Xinfushop.co.id

Cari Pusat Belanja Tas & Koper Online Di Xinfushop , hubungin : 081260227278. Bisa Cicilan 0% & Free Ongkir.   Pusat Belanja TAS...

Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Linux. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 September 2016

Cara Konfigurasi DHCP Server Di Debian Server 8.5

Terkoneksi ke suatu jaringan yang dapat mengakses internet mungkin adalah hal yang sering teman-teman lakukan. Tapi pernahkah teman-teman berpikir bagaimana sistematika sehingga teman-teman bisa mengakses internet dari jaringan tersebut. Nah, jika kita connect ke suatu jaringan, yang membuat kita dapat mengakses internet adalah karena kita telah menerima IP (internet protocol) Address. Nah, proses penerimaan IP Address ini, dinamakan sebagai DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Client. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Client dapat terjadi karena adanya DHCP Server yang menyediakan pembagian IP secara otomatis. Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai DHCP Server.
DHCP Server


Untuk mengkonfigurasi DHCP Server, sama seperti postingan-postingan sebelumnya, kita akan melakukan konfigurasi menggunakan sistem operasi debian server 8.5. Jadi sediakanlah perangkat Anda yang telah terinstall debian server, atau jika hanya ingin belajar bisa menggunakan simulator seperti virtual box, vmware dan lainnya yang telah terinstall debian. Jika belum mengetahui cara install debian server, silahkan dibaca dulu artikel ini Cara Install Debian Server 8.5. Ok, mungkin dari penjelasan diatas sudah ada sedikit gambaran mengenai dhcp server, langsung saja disimak tutorial di bawah ini.



1.Pertama-tama booting pada server Anda dan login sebagai root, dan pastikan bahwa telah ada IP Address di dalam server Anda. Jika belum tahu cara konfigurasi IP Address, silahkan dibaca dulu artikel ini Cara Konfigurasi IP Address Di Debian Server 8.5.


2. Setelah memberikan IP Address, selanjutnya lakukan instalasi paket dhcp server, dengan cara mengetikkan perintah apt-get install dhcp3* lalu tekan enter dan tombol y, serta masukkan DVD sesuai dengan binary DVD yang diminta. Untuk DHCP Server pada debian 8.5 akan diminta DVD Binary 1,2, dan 3.

DHCP Server Debian

3. Setelah itulakukan pengeditan di file DHCP Server dengan cara mengetikkan perintah nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

DHCP Server Debian

4. Selanjutnya carilah teks seperti pada gambar di bawah ini.

DHCP Server Debian

5. Hapuslah tanda pagar yang ada didepan teks yang berada di dalam kotak merah pada gambar diatas, sehingga nampak seperti pada gambar di bawah ini.

DHCP Server Debian

6. Selanjutnya, ubahlah data yang ada di script tersebut sesuai dengan data IP yang ada pada server Anda. Perhatikan gambar berikut.

DHCP Server Debian

Penjelasan :
  • Pada bagian subnet dan netmask, isi dengan IP Subnet serta netmask dari IP DHCP (IP yang ingin Anda DHCPkan, biasanya menggunakan IP LAN).
  • Pada bagian Range, isilah dengan batas IP dengan cara memperhatikan IP DHCP dan netmask yang Anda gunakan (perlu sedikit pengetahuan mengenai TCP IP / Subnetting). Disini saya mengisi rangenya mulai dari 192.168.100.2 sampai 192.168.100.254 karena saya menggunakan netmask 255.255.255.0 (Prefix /24) yang mana pada prefix tersebut, ip yang dapat digunakan mulai dari IP (1) sampai (254). Disini saya tidak menggunakan ip (1) sebagai range karena ip 1 (192.168.100.1) telah digunakan sebagai IP Lan Server yang mana IP tersebut juga saya gunakan untuk IP DHCP.
  • Pada bagian option domain-name-server isi dengan IP yang ingin Anda jadikan sebagai IP DNS. Karena disini saya hanya menggunakan server lokal (tidak online) jadi saya hanya mendaftarkan IP Server saya (Jika online biasanya diberi IP dns telkom).
  • Pada bagian option-domain-name isi dengan domain Anda di dalam tanda petik.
  • Pada bagian option router isi dengan IP yang menjadi IP DHCP Anda. Disini saya mengisikan IP Lan saya sebagai IP DHCP, yaitu 192.168.100.1.
  • Pada bagian option broadcast-address isi dengan IP broadcast dari IP DHCP Anda.
  • Untuk 2 baris di bagian bawah, biarkan saja secara default.

7. Selanjutnya simpanlah file tersebut dengan cara menekan Ctrl+X lalu tombol y dan enter.

DHCP Server Debian

8. Setelah menyimpan file tersebut, restarlah paket dhcp agar konfigurasi yang dilakukan bisa berjalan. Caranya dengan mengetikkan perintah /etc/init.d/isc-dhcp-server restart.

DHCP Server Debian

9. Setelah restart paket berhasil berarti konfigurasi sudah berhasil. Selanjutnya kita akan melakukan pengecekan di client. Disini saya menggunakan client dengan sistem operasi windows 7. Karena awalnya saua menggunakan settingan IP secara static di client, maka saya langsung ubah menjadi otomatis, agar DHCP dari client tersebut menjadi aktif. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.

DHCP Client

DHCP Client

10. Setelah mengubah settingan IP menjadi otomatis, selanjutnya bisa Anda cek di detail IP dari interface yang terhubung ke PC Server. Bisa dilihat hasilnya seperti pada gambar di bawah ini.

DHCP Client

Dengan demikian, jika sudah terdapat keterangan seperti diatas setelah cek detail IP, berarti konfigurasi DHCP Server sudah dapat dipastikan berhasil 100 %. Cukup mudah kan konfigurasi DHCP Server di Debian Server 8.5 ? Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.





Kamis, 29 September 2016

Cara Konfigurasi NTP Server Di Debian Server 8.5

Cara Konfigurasi NTP Server Di Debian Server 8.5


NTP (Network Time Provider) adalah sebuah protokol yang berfungsi untuk mengsinkronisasikan waktu lebih dari satu perangkat dalam suatu jaringan. Jadi, dengan NTP ini kita dapat dengan mudah untuk memanagement waktu di dalam suatu jaringan, baik itu jangkauan yang sempit sampai dengan jaringan yang jangkauannya luas seperti internet.

Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai salah satu pengaplikasian NTP, yaitu NTP Server. NTP Server berarti suatu NTP (Network Time Protocol) yang berfungsi untuk menyediakan suatu sistem yang dapat mengsinkronisasikan waktu dari jaringan yang ada dalam server tersebut. Sehingga, semua client yang terkoneksi ke server tersebut mendapatkan pengaturan waktu yang sama dengan server. Sudah ada gambaran kan mengenai NTP Server ? kalau begitu, langsung saja disimak tutorialnya di bawah ini.


1. Setelah melakukan booting dan telah login sebagai root, pertama-tama lakukan instalasi paket yang akan digunakan untuk NTP Server. Ketikkan perintah "apt-get install ntp" lalu tekan enter. Sama seperti biasanya, pada saat proses instalasi, masukkanlah DVD sesuai dengan binary DVD yang diminta.


2. Setelah paket ntp selesai diinstall. Ketikkan perintah "nano /etc/ntp.conf" lalu tekan enter untuk melakukan pengeditan pada file ntp.conf


3. Carilah tulisan seperti pada gambar di bawah ini.


4. Selanjutnya, tambahkanlah tanda pagar di depan semua tulisan yang saya berikan tanda merah diatas, lalu tambahkan script berikut tepat di bawahnya.


server 127.127.1.0
server 127.127.1.0 stratum 1

Untuk lebih jelasnya perhatikanlah gambar di bawah ini.


5. Selanjutnya tetap pada file yang sama, carilah tulisan #restrict 192.168.123.0 mask 255.255.255.0 notrust , dan tambahkanlah script berikut di bawahnya.

restrict ip subnet dari ip lan Anda. mask netmask dari ip yang Anda masukkan nomodify notrap 

untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.




6. Simpanlah file tersebut dengan cara menekan "Ctrl+X" lalu tekan "y" dan enter.


7. Selanjutnyam agar script yang ditambahkan tadi bisa berjalan, maka lakukanlah restart file dengan cara mengetikkan  /etc/init.d/ntp restart lalu tekan enter. 




Setelah berhasil melakukan restart terhadap file ntp, berarti ntp server kita sudah berhasil. selanjutnya kita akan melakukan pengecekan ntp server yang telah kita konfigurasi di client. Berarti sama saja kita juga akan menjalankan ntp client. Disini saya menggunakan laptop dengan sistem operasi windows 7 sebagai client. Berikut langkah-langkahnya.

  • Sebelum melakukan pengaturan di laptop client, ubahlah terlebih dahulu waktu pada server Anda. Perhatikanlah gambar berikut ini.

  • Selanjutnya, perhatikanlah pada waktu yang ada pada laptop Anda, tepatnya di bagian sudut kanan pada taskbar Anda.
                                                   
Disini menunjukkan pukul 10 : 01

  • Setelah memastikan waktu, kliklah pada tampilan waktu tersebut dan klik change date and time setting

  • Klik pada tab internet time dan pilih change setting seperti pada gambar di bawah ini
  • Nah, pada tampilan yang dimunculkan isilah pada bagian server dengan IP Lan Anda lalu klik update now  dan tunggu beberapa saat, sampai muncul tulisan the clock was sucsessfully sinchronized with........... yang mendandakan bahwa sinkronasi waktu pada client dengan server sudah berhasil. Klik OK jika sinkronasi sudah sukses.
  • Dengan demikian, maka waktu yang ada pada laptop client akan berubah sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan pada server.



Cukup mudah kan dalam mengkonfigurasi NTP Server di linux debian ? semoga postingan ini dapat dengan mudah dipahami. Sampai jumpa pada postingan Intutoko berikutnya.





Senin, 26 September 2016

Cara Konfigurasi dan Mengelola FTP Server Di Debian Server 8.5

Mungkin teman-teman pernah melakukan download / upload suatu file di dalam internet. Tapi pernahkah teman-teman berfikir bagaimanakah bisa kita melakukan aktivitas tersebut ? Nah, ini semua bisa terjadi karena peran dari FTP (File Transfer Protocol). Sesuai dengan namanya, File Transfer Protocol, berarti protocol ftp ini berfungsi untuk melakukan pengiriman data dalam suatu jaringan, Seperti upload dan download yang sering dilakukan.

Pada postingan kali ini, kita akan membahas mengenai FTP, lebih tepatnya FTP Server. FTP Server bertugas untuk memberikan layanan tukar menukar data kepada FTP Client, dengan syarat FTP client terlebih dahulu harus memberikan request kepada FTP Server, sehingga FTP Server memberikan apa yang direquest oleh FTP Client tersebut. Mungkin dari penjelasan diatas, sudah ada sedikit gambaran mengenai FTP Server. Nah, disini kita akan membahas mengenai cara konfigurasi dan mengelela ftp server di debian server 8.5. Jadi, langsung saja disimak tutorialnya di bawah ini.


1. Sama seperti biasa, lakukan booting dan login sebagai root. Setelah itu, ketikkan perintah "apt-get install proftpd" dan masukkanlah DVD Sesuai dengan Binary DVD yang diminta.


2. Pada saat proses instalasi, pilih “standalone” pada pilihan yang muncul.


3. Selanjutnya, ketikkan perintah “nano /etc/proftpd/proftpd.conf” lalu tekan enter.


4. Pada bagian use IPV6 ubah menjadi off, dan pada bagian ServerName ubah menjadi domain Anda. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.



5. Jika sudah, maka selanjutnya carilah kata “Anonymous ~” dengan cara menekan tombol “Ctrl W” pada keyboard lalu ketikkan kata “Anonymous ~” dan tekan enter.



 Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini.


6. Di bagian ini, hapuslah semua tanda pagar yang ada di sebelah kiri dengan cara menekan tombol delete / backspace, mulai dari tulisan <Anonymous ~ftp> sampai dengan tulisan </Anonymous> sehingga nampak seperti pada gambar di bawah ini.



7. Selanjutnya hapus lagi tanda pagar, yang ada disamping tulisan, mulai dari tulisan <Directory incoming> sampai dengan tulisan </Directory>.




Catatan : Tanda pagar pada script menandakan bahwa script tersebut sedang dalam keadaan nonaktif. Jadi, penghapusan tanda pagar ini dimaksudkan untuk mengaktifkan script yang awalnya nonaktif.

8. Simpanlah file yang telah diedit dengan cara menekan “Ctrl+X” lalu tekan tombol “y” dan enter.


9. Lakukanlah restart terhadap paket proftpd agar konfigurasi yang dilakukan dapat berjalan. Caranya yaitu dengan mengetikkan perintah “/etc/init.d/proftpd restart” lalu tekan tombol enter pada keyboard.


10. Jika restart sudah berhasil, berarti konfigurasi ftp server juga sudah berhasil. Anda dapat melakukan pengecekan di PC client dengan cara mengetikkan ftp.domainAnda pada web browser. Perhatikan gambar di bawah ini.


11. Dengan ftp kita dapat menguload ataupun mendownload file. Seperti pada gambar diatas, terdapat 1 file, yaitu file “welcome.msg”. disini kita akan mencoba untuk menambahkan file ke ftp server kita sehingga nantinya bukan hanya file “welcome.msg” yang ada di ftp server kita.


12. Untuk menambahkan file ke dalam ftp server kita. Kita harus mengetahui tempat file ftp server kita berada. Nah, di debian, file ftp server terletak di dalam direktori “/srv/ftp” . Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.


13. Disini, saya akan menambahkan file routing ke dalam ftp server yang telah dikonfigurasi, jadi saya melakukan copy file routing yang berada di dalam direktori /etc/init.d ke dalam direktori /srv/ftp. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.


14. Setelah mengcopy file ke dalam direktori ftp, selanjutnya kita akan melakukan pengecekan kembali di web browser client, dan hasilnya seperti ini.






Cukup mudah kan mengkonfigurasi ftp server ? Semoga tutorial ini dapat bermanfaat bagi Anda semua. Sampai jumpa pada postingan Intutoko selanjutnya.

Cara Konfigurasi Transparent Web Proxy Pada Debian Server 8.5

Pada tutorial kali ini, kita akan membahas mengenai web proxy. Web proxy adalah suatu program yang dibuat yang dapat digunakan untuk melakukan pemblokiran terhadap situs-situs tertentu. Jadi, dengan adanya web proxy ini, kita dapat menentukan situs-situs apa saja yang akan diblokir pada server kita. Web proxy ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, karena saat ini sudah banyak sekali web proxy yang berlaku di internet. Salah satunya yaitu, di Indonesia telah menerapkan pemblokiran terhadap situs-situs yang berbau kekerasan, sek*, dan lain-lain.




Web Proxy terbagi menjadi 2 jenis, yaitu web proxy anonymous (transparan) dan web proxy non anonymous (non transparan) . Web proxy anonymous adalah web proxy yang dikonfigurasi secara manual, sehingga pada client langsung bisa berjalan proxy yang telah dikonfigurasi. Sedangkan web proxy non anonymous adalah web proxy yang mengharuskan seorang client melakukan pengaturan / settingan secara manual. Nah, pada tutorial kali ini, kita hanya akan membahas konfigurasi web proxy anonymous. Seperti biasanya disini kita mengkonfigurasi menggunakan OS Debian Server 8.5. Baik, langsung saja diperhatikan tutorialnya di bawah ini.



Memberi Script Proxy Pada File Proxy

Untuk mengkonfigurasi proxy, tentunya kita harus memberikan script di file proxy. Langsung saja disimak tutorialnya di bawah ini.

1. Sama seperti biasanya, lakukan booting dan login sebagai root. Setelah login sebagai root, lakukan instalasi squid. Untuk debian 8.5 telah menggunakan paket squid terbaru yaitu squid3, jadi ketikkan perintah "apt-get install squid3", lalu tekan tombol "y" dan "enter".


Catatan: Untuk instalasi semua paket di debian, masukkanlah dvd berdasarkan binary dvd yang diminta.

2. Selanjutnya, lakukan pengeditan di file squid.conf dengan cara mengetikkan perintah "nano /etc/squid3/squid.conf", lalu tekan enter.


3. Setelah masuk di dalam file squid.conf carilah tulisan "http_port 3128" dengan cara menekan "Ctrl+W" lalu ketikkan "http_port 3128" dan tekan enter.


4. Setelah menemukan tulisannya, tambahkan script seperti ini :

http_port 3128 transparent
cache_mem 16 mb
cache_mgr intutoko@gmail.com
visible_hostname proxy@DomainAnda 
acl situs dstdomain .namadomainyangmaudiblokir
http_access deny situs
acl lan src ip subnet ip lan Anda
http_access allow lan
http_access allow all

untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini


5. Setelah menambahkan script, jangan di close dulu, cari juga "finally deny all". Caranya seperti tadi, yaitu dengan menekan "Ctrl+W" lalu mengetikkan kata yang ingin dicari dan menekan tombol Enter.


6. Tambahkan tanda "#" di depan "http_access deny all" sehingga hasilnya seperti pada gambar di bawah ini.


7. Selanjutnya, simpanlah file tersebut dengan cara menekan tombol "Ctrl+X" lalu tekan tombol "y" dan tekan tombol Enter.



Mengalihkan Situs Yang Diblokir Dari Port Http(80) Ke Port Proxy (3128) 

Setelah menambahkan script proxy, selanjutnya kita akan membuat pengalihan port dari port http ke port proxy

1. Selanjutnya kita akan menambahkan script di file routing kita yang gunanya untuk melakukan pengalihan port, yaitu dari port http (80) ke port proxy (3128). Nah, untuk menambahkan script pengalihan port tersebut, pertama-tama ketikkan perintah "nano /etc/init.d/routing" lalu tekan enter. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.


2. Tambahkanlah script berikut di bawah script POSTROUTING.

"iptables -t nat -A PREROUTING -s ip subnet ip lan/prefix -i eth1 -p tcp --dport 80 -j REDIRECT
 --to-port 3128"

Agar lebih jelas, perhatikan gambar di bawah ini.


Sekedar Info :
Mengapa postrouting menggunakan -o sedangkan prerouting menggunakan -i ?
Karena POSTROUTING adalah suatu chain yang mana chain tersebut merupakan suatu proses keluarnya data dari PC kita sehingga menggunakan -o (out interface) sedangkan PREROUTING adalah suatu chain yang mana chain tersebut merupakan proses masuknya data ke dalam server, sehingga menggunakan -i (in interface).

3. Selanjutnya, simpanlah file tersebut dengan cara menekan tombol "Ctrl+X" lalu tekan tombol "Y" dan tekan tombol Enter.



4. Dengan demikian apabila client ingin mengakses situs yang diblokir maka akan langsung error karena telah dialihkan ke port 3128.


Membuat DNS Untuk Situs Yang Diblokir (Apabila Server Offline)

Karena saya menggunakan server yang offline (hanya dipake belajar) maka saya harus membuat secara manual dns untuk situs yang saya blokir. Langsung saja disimak penjelasannya di bawah ini.

1. Pertama, berpindah direktorilah terlebih dahulu dengan cara mengetikkan perintah "cd /etc/bind" lalu tekan enter.


2. Selanjutnya ketikkan perintah "nano named.conf.local" 


3. Tambahkanlah script seperti pada gambar di bawah ini, tepatmya di bawah script dns Anda sebelumnya.


Penjelasan : Karena pada saat penambahan script proxy saya menambahkan situs google.com jadi disini juga saya ketikkan google.com, Jadi gantilah google.com sesuai dengan situs yang Anda daftarkan di script proxy tadi. Disini juga saya membuat file untuk domain tersebut dengan nama db.google

4. Selanjutnya simpanlah file tersebut dengan cara menekan tombol "Ctrl+X" lalu tekan tombol "Y" dan Enter.

5. Copylah isi dari file domain Anda sebelumnya ke file yang Anda buat untuk domain yang ingin Anda blokir, disini saya mengetikkan perintah "cp db.name db.google" lalu tekan enter


6. Selanjutnya, ketikkan perintah "nano db.google(ganti dengan nama file yang Anda buat".


7. Ubahlah script menjadi seperti pada gambar di bawah ini (ganti google.com dengan domain yang Anda blokir)


8. Selanjutnya simpanlah file tersebut dengan cara menekan tombol "Ctrl+X" lalu tekan tombol "Y" dan Enter.


10. Restarlah semua paket yang telah di konfigurasi tadi agar konfigurasi bisa berjalan dengan cara mengetikkan "/etc/init.d/squid3 restart" untuk merestart squid3, ketikkan "/etc/init.d/routing restart" untuk merestart file routing, dan ketikkan perintah "/etc/init.d/bind9 restart" untuk merestart bind9.



Jika semua restart paket sudah berhasil, maka berhasil pula lah konfigurasi web proxy yang dilakukan. Untuk membuktikannya, Anda bisa mengeceknya dengan cara mengetikkan alamat dari situs yang Anda blokir di browser client.



Cukup mudah kan tutorial konfigurasi transparent web proxy kali ini ? semoga semua yang mencoba dapat berhasil. Apabila ada yang ingin ditanyakan, ataupun ada masukan langsung saja dikomentar. Sampai jumpa pada postingan Intutoko selanjutnya.